Jakarta – Tren jumlah kasus aktif Covid-19 secara nasional mengalami penurunan hingga 25%. Begitupun yang terjadi di 7 provinsi di wilayah Jawa dan Bali yang turut menurun selama periode Juli-Agustus 2021.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 (Dewi Nur Aisyah) menyebut Jakarta sebagai penyumbang angka penurunan kasus paling banyak yang mencapai 90,18%.
“Jadi, kalau lihat DKI Jakarta sempat naik sampai 10 kali lipat, kemudian bisa kembali turun hanya dalam waktu 3 minggu sampai 90% dari kasus yang berada di titik puncak. Turunnya sampai 90,18 persen sampai 11 Agustus kemarin,” ungkapnya.
Sementara, untuk Jawa Tengah yang sebelumnya mengalami kenaikan hingga 10 kali lipat juga turun dalam dua munggu terakhir. Begitupun yang terjadi dengan wilayah Jawa Barat terjadi kenaikan 6 kali lipat pada 4 Juni 2021 lalu dan berhasil turun hingga 42,91% dalam waktu dua minggu.
“Kita juga melihat perkembangannya, dalam kurun berapa lama turunnya, di Jawa Tengah penurunan mencapai 38,5%. Jadi sudah kita lihat ada progres yang baik. Meskipun secara nasional baru mencapai 25%, tapi di tiap provinsi penurunannya berbeda-beda ada yang di angka 40, 30, 90 persen,” lanjutnya.
Kemudian untuk wilayah Jawa Timur, juga mengalami penurunan 44,80% setelah sebelumnya berada di puncak dengan kenaikan kasus aktif hampir 20 kali lipat pada akhir Juli 2021. Serta Yogyakarta yang turun hingga mencapai 20 persen.
“Terakhir Bali, angkanya turun tapi diantara 13.000 ke 12.000. Masih berkisar di minus 7,04%. Tetapi secara keseluruhan tren kasusnya menurun,” terangnya.
“Inilah melalui perpanjang masa PPKM ini kita melihat adanya dampak yang jauh lebih signifikan. Per hari kemarin, ini sudah turun secara nasional sebanyak 20%, baru 6 hari dia bisa turun, setelah sebelumnya berada di puncak sampai 5 Agustus kemarin,” pungkasnya.