Writy.
  • Home
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Nasional
  • Teknologi
  • Properti
No Result
View All Result
Mediaonline
  • Home
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Nasional
  • Teknologi
  • Properti
No Result
View All Result
Mediaonline
No Result
View All Result

Tari Bedhaya Makaryo Utomo, dari Narapidana Perempuan di Peringatan Hari Ibu Nasional

mediaonline by mediaonline
23 Desember 2019
in Nasional
Share on FacebookShare on TwitterShare WA

Mediaonline.co.id, SEMARANG – Tarian Bedhaoyo Makaryo Utomo persembahan Narapidana Perempuan Indonesia berhasil memukau tamu undangan Peringatan Hari Ibu ke-91 di Kawasan Kota Lama, Semarang, Minggu (22/12).

Acara ini dihadiri istri Wakil Presiden Republik Indonesia, Wury Estu Handayani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhajir Effendy, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Gusti Ayu Bintang Darmavati, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan para pimpinan tinggi madya dan pratama pusat dan daerah.

Tarian yang sedianya dipersiapkan untuk disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang berhalangan hadir dalam peringatan hari Ibu 2019 disambut dengan riuh tepuk tangan dan decak kagum para tamu undangan yang hadir di acara itu. Terlebih setelah mengetahui tarian tersebut dipersembahakan oleh para narapidana perempuan dari Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Yogyakarta dan LPP Jakarta yang berkolaborasi hingga hasilkan gerak tari yang mengagumkan. Yang lebih menariknya lagi, 2 dari 9 penari tersebut merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Thailand dan Malaysia.

Canya Pen Kew, wanita asal Thailand ini merupakan narapidana kasus Narkotika yang harus menjalani hukuman selama 13 tahun di LPP Yogyakarta menuturkan bahwa dirinya baru mengenal tarian ini. “Saya baru tahu tarian ini. Latihan 3 minggu, dan harus tampil dengan maksimal,” ucap Canya.

Ia menyebut tantangan dari tarian ini adalah dari dirinya sendiri. “Saya suka kaget. Jadi hilang fokus karena musik pengiringnya. Tapi sekarang sudah tidak lagi,” ungkapnya.

Selain itu, Canya juga merasa sangat bangga, karena walaupun dirinya disini (red-Indonesia) WNA, tetapi bisa terpilih untuk menampilkan tarian tersebut di depan orang-orang hebat. Khususnya perempuan –perempuan hebat.

Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK, Muhajir Effendi dalam sambutannya menyatakan kaum perempuan memiliki keistimewaan karena sebagai penentu generasi Indonesia masa depan.

“Seribu hari awal kehidupan seseorang ditentukan oleh seorang ibu. Itu sebabnya saat ini pemerintah fokus pada masalah stunting yang menjadi tanggung jawab bersama terutama kaum ibu, karena stunting terjadi sejak sebelum anak dilahirkan. Di Indonesia dari setiap 10 balita terdapat 3 balita yang mengalami stunting,” ungkap Muhajir.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami menjelaskan, melalui persembahan tari Bedhaya Makaryo Utomo yang dibawakan oleh narapidana perempuan Indonesia, pihaknya ingin menunjukkan bahwa walau berada di dalam lembaga pemasyarakatan narapidana juga tetap bisa berkreasi, berkolaborasi bahkan berprestasi untuk berkontribusi positif bagi kemajuan dirinya sendiri serta bangsa dan Negara Indonesia.

“Ini persembahan dari Narapidana Perempuan Indonesia untuk peringatan hari Ibu ke-91, perempuan-perempuan hebat Indonesia. Perempuan berdaya Indonesia Maju,” ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami.

“Tarian ini dipersiapkan dengan sangat sungguh-sungguh dengan keuletan, kreatifitas dan cinta kasih,” tuturnya.

Utami juga mengungkapkan bahwa tak hanya sekadar tarian, bahkan batik Bedhaya Makaryo Utomo yang dipakai oleh narapidana perempuan saat menari juga hasil dari kerajinan batik yang dibuat oleh narapidana perempuan dari LPP Semarang. “Kolaborasi yang sempurna, sangat kuat bahkan sangat emosional,” ucapnya.

“Pastinya ini suatu kebanggaan. Melalui kolaborasi ini narpidana yang juga anak bangsa telah membuktikan bahwa mereka tidak berputus asa, tidak ingin hanya berdiam diri, mereka mampu beri yang terbaik, mampu berdaya selama diberi tempat berkreasi maka mereka bisa berkontribusi untuk Indonesia,” pungkasnya.

Tak hanya memukau melalui pertunjukkan seni tari. Dalam peringatan Hari Ibu ke-91 yang dipusatkan di Kota Lama, Semarang, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS) juga unjuk gigi lewat hasil kerajinan karya unggulan narapidana di stand pameran DitjenPAS.

Terdapat berbagai jenis kain batik, ukiran, pernak pernik memukau karya terbaik narapidana dari seluruh Indonesia hingga berbagai macam kerajinan narapidana berkualitas eksport yang telah mendapat pengakuan positif dari beberapa pasar luar negeri yang bisa dikunjungi dan dibeli langsung oleh masyarakat. (***)

Source

Tags: Berita IndonesiaIndonesiaMediaMedia OnlineNasionalOnline

Related Posts

Perkuat Ekosistem Syariah Berbasis Digital,  Wakil Presiden Ma’ruf Amin Tekankan 4 Poin Penting
Nasional

Perkuat Ekosistem Syariah Berbasis Digital, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Tekankan 4 Poin Penting

27 September 2023
Presiden Jokowi Instruksikan Langkah Konkret Integrasi Moda Transportasi Publik
Nasional

Presiden Jokowi Instruksikan Langkah Konkret Integrasi Moda Transportasi Publik

27 September 2023
Presiden Jokowi: Jaga Persatuan dari Unit Terkecil Pemerintahan
Nasional

Presiden Jokowi: Jaga Persatuan dari Unit Terkecil Pemerintahan

26 September 2023
Buka Jambore Nasional Dai Desa Madani, Presiden Apresiasi Program Dai Masuk Desa
Nasional

Buka Jambore Nasional Dai Desa Madani, Presiden Apresiasi Program Dai Masuk Desa

26 September 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERKINI

Tokoh Petani Milenial Sergai Sebut Musa Rajekshah Sosok Menginspirasi

Tokoh Petani Milenial Sergai Sebut Musa Rajekshah Sosok Menginspirasi

27 September 2023

Perkuat Ekosistem Syariah Berbasis Digital, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Tekankan 4 Poin Penting

27 September 2023

Presiden Jokowi Instruksikan Langkah Konkret Integrasi Moda Transportasi Publik

27 September 2023

Presiden Jokowi: Jaga Persatuan dari Unit Terkecil Pemerintahan

26 September 2023

Buka Jambore Nasional Dai Desa Madani, Presiden Apresiasi Program Dai Masuk Desa

26 September 2023

Pemerintah Tetapkan Alternatif Penyelesaian Hukum bagi Pelanggar Pemanfaatan Lahan Sawit

26 September 2023

Presiden Jokowi Luncurkan Bursa Karbon Indonesia

26 September 2023

Wakil Presiden Ma’ruf Amin Hadiri Peringatan Hari Nasional Kerajaan Arab Saudi ke-93

26 September 2023

Presiden Tekankan Pentingnya Regulasi Transformasi Digital yang Lebih Holistis

25 September 2023

Buka Kongres XXV PWI, Presiden Ajak Insan Pers Pegang Teguh Kode Etik Jurnalistik

25 September 2023

Revisi Permendag 50/2020, Pemerintah Atur Medsos Hanya Fasilitasi Promosi, Bukan Transaksi

25 September 2023

Soal Rempang, Presiden Jokowi: Selesaikan dengan Baik, Kedepankan Kepentingan Masyarakat

25 September 2023

Presiden Jokowi Terima Pengurus Pusat Parmusi di Istana Merdeka

25 September 2023

Persemaian Mentawir Hampir Selesai, Presiden: Ini untuk Hijaukan IKN

25 September 2023

Ibu Iriana dan OASE KIM Hadiri Sosialisasi Moderat Sejak Dini

23 September 2023

Presiden Jokowi Tinjau Progres Penanganan IJD di Kabupaten Penajam Paser Utara

23 September 2023

Pemerintah akan Segera Atur E-Commerce Berbasis Media Sosial

23 September 2023

Presiden: IKN Tidak Hanya Dibangun Pemerintah, tapi Juga Dunia Usaha

23 September 2023

Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Hari Ketiga di IKN

23 September 2023

Wakil Presiden Ma’ruf Amin Hadiri Wisuda Program Sarjana dan Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

21 September 2023
Mediaonline.co.id

  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

© mediaonline.co.id | Media Online Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Nasional
  • Teknologi
  • Properti

© mediaonline.co.id | Media Online Indonesia