Mediaonline.co.id, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya membela keberadaan TGUPP, yang dianggap banyak pihak tidak bermanfaat. Menurut dia, semua keberhasilan Pemprov DKI adalah tak lepas dari kerja TGUPP.
“Begitu Anda melihat misalnya, serapan yang berjalan dengan baik, program yang berjalan dengan baik, itu adalah hasil kerja,” kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu.
TGUPP, kata Anies, bertugas dalam pengawasan kinerja jajaran eksekutif Pemprov DKI Jakarta agar serapan dan program yang berjalan bisa sesuai dengan rencana yang disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Pengawasan internal monitoring program, jadi begitu anda melihat serapan kita terkendali dengan baik, itulah hasil kerjanya, jadi kalau dinas mereka punya programnya, kalau ini adalah pada pengendalian pelaksana program, ketika pelaksanaan program terlaksana dengan baik artinya fungsi-fungsi itu berjalan, karena memang ini adalah delivery unit,” ucap Anies.
Sorotan terhadap TGUPP itu menguat setelah anggaran untuk TGUPP dalam rancangan APBD DKI Jakarta 2020 naik. Pada masa Gubernur Anies, anggaran TGUPP terus naik hingga tahun depan diusulkan sebesar Rp18,9 miliar.
Dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta yang mengatakan TGUPP hanya membebani APBD, sehingga dipandang perlu dievaluasi.
“Fraksi Partai Golkar meminta dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap tugas dan fungsi TGUPP, termasuk evaluasi jumlah anggota TGUPP yang menurut hemat kami jumlahnya terlalu banyak sehingga mengakibatkan tidak efektif dalam bekerja dan membebani APBD DKI Jakarta,” kata anggota Fraksi Golkar Judistira Hermawan di Gedung DPRD DKI Jakarta. (jpnn/fajar)