Mediaonline.co.id, MAGELANG – Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah saat ini sedang menyiapkan Kartu Prakerja yang akan diberikan pada para penerimanya pada 2020 mendatang.
Perhitungan sementara pemerintah sebanyak 10 juta orang akan menerima kartu prakerja tersebut. Tetapi para penerima harus mengikuti seleksi yang ketat terlebih dulu.
“Diperkirakan yang akan membutuhkan 10 juta tapi nanti akan diseleksi dulu. Ini baru kemungkinan, karena akan dirataskan dulu (rapat terbatas),” tutur Menko PMK Muhadjir Effendy.
Tokoh Muhammadiyah itu menegaskan kartu prakerja diberikan untuk pemuda yang belum mendapatkan pekerjaan dan ingin mendapat pengalaman melalui pelatihan kerja yang diselenggarakan pemerintah maupun balai-balai latihan.
“Bagi yang ingin mendapat pelatihan, pengalaman pelatihan, maka biaya pelatihannya itu bisa diambil dari bantuan kartu prakerja itu,” tegas Muhadjir.
Pemerintah, tuturnya, merencanakan agar tiap daerah menentukan kuota penerima kartu prakerja tersebut.
Setidaknya, per provinsi mendapatkan kuota sebanyak 2 juta penerima kartu prakerja yang sudah mengikuti seleksi.
“Tentu saja diprioritaskan mereka yang memang siap memasuki dunia kerja tapi belum memiliki keterampilan yang dibutuhkan sehingga nanti bs memilih tempat-tempat pelatihan. Tidak harus balai latihan, bisa juga tempat yang dibuka lembaga swasta dan nanti biayanya bisa ditanggung oleh negara,” sambung mantan Mendikbud tersebut,” lanjutnya.
Muhadjir berharap perkembangan investasi di Indonesia terus melaju pesat sehingga sejalan dengan upaya pemerintah melatih para penerima kartu prakerja untuk mengembangkan bakat dan keahlian sebelum memasuki dunia kerja.
“Siapkan lapangan kerja sebanyak-banyaknya yang memiliki tingkat peluang produksi setinggi-tingginya karena itu peranan investasi di Indonesia sangat dibutuhkan. Pemerintah juga mendorong pendidikan SMK dan balai-balai latihan untuk memainkan peranan signifikan siapkan tenaga kerja yang cakap dan sesuai dengan kebutuhan zaman,” pungkasnya. (jpnn/fajar)