Problem kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) nampaknya masih menjadi isu menarik di banyak kalangan, terlebih semakin bertambahnya jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri pada tahun 2019 kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Plt Gubernur Kepri Isdianto, menyampaikan bahwa dirinya akan terus berupaya untuk mencari solusi atas problem kemiskinan.
“Kita akan terus berupaya mengatasi hal tersebut, meskipun kita juga sudah siapkan beberapa program di pemerintah,” ujar Isdianto kepada wartawan di Tanjungpinang, Kamis (9/1/2020).
Meski dirinya baru diresmikan menjadi Plt Gubernur Kepri pada bulan Juli 2019 lalu menggantikan Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun karena ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Isdianto akan tetap terus melakukan terobosan sejumlah problem di Kepri, terutama soal kemiskinan.
“Kami akan terus melanjutkan dan meningkatkan pembangunan di setiap bidang, terutama pengentasan kemiskinan, kualitas pendidikan, peningkatan investasi dan pembangunan sarana infrastruktur, karena semua sangat berkaitan,” ungkap Isdianto.
Oleh sebab itu, Isdianto sudah menyiapkan langkah jitu di tahun 2020 ini, diantaranya mendorong investasi, mempercepat penyerapan APBD, memberi pelayanan kepada investor, menggenjot sektor pariwisata dan memastikan program ekonomi berbasis kerakyatan
“Pemerintah provinsi, pemkot atau pemkab, juga pelaku usaha dan masyarakat harus bersinergi untuk mendukung program-program pembangunan yang langsung bersentuhan dengan pengentasan kemiskinan,” tegas Isdianto.
Selain itu, Isdianto juga menambahkan, untuk mengentaskan rakyat dari kemiskinan juga tidak boleh ketinggalan melalui peningkatan akses pendidikan dan penyiapkan lapangan kerja.
“Kita harus tingkatkan kualitas pendidikan terutama yang di kejuruan atau pendidikan vokasi, ini untuk menyiapkan tenaga kerja ke depan. Dunia pendidikan vokasi harus link and match dengan dunia industri, karena berkaitan langsung dengan lapangan kerja,” pungkasnya.
Berdasarkan data yang diolah dari berbagai sumber, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri telah mencatat hingga bulan Maret 2019, jumlah penduduk miskin di Kepri mencapai 128.462 orang atau naik sebesar 5,90 persen dari bulan sebelumnya.
Jika berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk pekotaan mengalami kenaikan sebanyak 5.748 orang, sedangkan daerah perdesaan justru berkurang sebanyak 2.649 orang. Artinya persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 5,15 persen menjadi 5,33 persen. Sedangkan di perdesaan turun sebesar 0,22 dari 11,26 persen menjadi 11,04 persen.