Mediaonline.co.id, JAKARTA- Isu penghapusan mata pelajaran sejarah dari kurikulum, menyeruak. Isu ini muncul di tengah masyarakat, setelah ada rencana penyederhanaan kurikulum oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam penyederhanaan kurikulum, pelajaran Sejarah rencananya akan dihapuskan dari mata pembelajaran wajib. Kabar ini mendapat pertentangan dari sejumlah pihak.
Menurut Peniliti Politik, Saidiman Ahmad, mata pelajaran (mapel) Sejarah tidak perlu dihapus. Yang harus dihapus adalah mata pelajaran pendidikan agama.
Dia mengusulkan agar Mapel Agama dihapus dari sekolah-sekolah Negeri. Menurutnya, Mapel Agama biar diajarkan di Sekolah-sekolah swasta dan lingkungan keluarga.
“Sebenarnya yang perlu dihapus dari kurikulum sekolah negeri itu bukan pelajaran sejarah, tapi pelajaran agama. Biarlah itu jadi urusan keluarga atau sekolah swasta atau privat aja.” Tulis Saidiman Ahmad dikutip akun twitternya, @saidiman Selasa (22/9).
Cuitan Saidiman mendapat respon ramai dari netizen. Banyak yang tidak setuju dengan ide Saidiman. Salah satu netizen lantas membeberkan latar belakangan pendidikan Saidiman yang notabene berpendidikan Agama.
“Gue liat bio lu: Alumnus Pondok Pesantren Darud Dakwah wal Irsyad Mangkoso Sulawesi Selatan dan Madrasah Aliah Program Khusus (MAPK) Makassar. Sarjana S1 jurusan Aqidah Filsafat Universitas Islam Negeri Jakarta (2006). Yang Sekolah Agama aja kayak lu, apalagi pelajaran agama dihapus?” tulis salah satu netizen.
Source