Jakarta, Mediaonline.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia berhasil tumbuh hingga 5,11% pada kuartal I-2024. Angka ini menunjukkan kenaikan yang signifikan apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, persentase ekonomi tersebut merupakan yang tertinggi terhitung tahun 2019 silam.
Ketika ditanya awak media terkait hal ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mensyukuri pencapaian tersebut dan menilainya bagus, karena Indonesia berhasil melampaui beberapa negara lainnya.
Menurut Wapres, pertumbuhan ekonomi didukung oleh perusahaan-perusahaan yang terus berinovasi. Hal ini dikarenakan inovasi mampu menyokong perusahaan agar tetap dapat bertahan dan bersaing.
“Ini kan berkaitan dengan soal inovasi. Jadi, perkembangan-perkembangan ekonomi kita itu kan tergantung daripada perusahaan itu. Walaupun pertumbuhan baik, tapi kalau tidak melakukan inovasi, tidak ada kreativitas, dia mungkin akan tertinggal, akan tergusur,” jelasnya usai menghadiri acara Halalbihalal Idulfitri 1445 H Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl. Jendral Sudirman No. 86, Jakarta Pusat, Selasa (07/05/2024)
Wapres pun berpesan kepada para pengusaha untuk selalu beradaptasi dan berinovasi.
“Oleh karena itu, kepada para pengusaha, supaya dia terus beradaptasi, melakukan inovasi. Ke depan memang investasi itu harus lebih banyak kepada yang bisa menampung tenaga kerja yang banyak, itu saya kira,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan, sektor pertanian sejatinya adalah sektor yang memiliki potensi. Sehingga, ia berharap para pemuda Indonesia memiliki minat yang besar di bidang pertanian, yang kini sudah berkembang menjadi modern.
“Dan juga ada sektor yang sebenarnya besar, tapi memang belum tergarap dengan baik, itu sektor pertanian. Dan ini supaya bagaimana para pemuda kita supaya menjadi para petani, yang modern tentunya,” imbau Wapres.
“Karena itu, saya berharap tidak ada tanah yang tidur, tidak ada tenaga yang nganggur, jadi itu tenaga dioptimalkan,” imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, saat ditanya perihal pembentukan President Club, Wapres menilai, ide tersebut bagus. Menurutnya, President Club bisa dibentuk informal dan digunakan untuk berkonsultasi antarpresiden terdahulu dengan presiden yang sedang menjabat.
“Tapi menurut saya tidak harus dalam bentuk formal, President Club itu, tapi dalam bentuk, mungkin konsultasi-konsultasi. Kalau bisa diformalkan bagus, tapi kalau tidak, bisa dalam bentuk konsultasi antarpresiden dengan mantan presiden, secara personal, secara informal,” pungkasnya.
Mendampingi Wapres pada keterangan pers kali ini, Ketua Umum MUI K.H. Anwar Iskandar, Ketua Panitia Halalbihalal M. Cholil Nafis, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (HB/SK – BPMI, Setwapres)