Mediaonline.co.id, JAKARTA — Koordinator Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) DKI Jakarta Nurbaitih tidak ikut seleksi calon PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) pada Februari 2019. Namun, dia ikut mendesak pemerintah agar segera menerbitkan NIP dan SK PPPK hasil seleksi tahap pertama itu.
Menurut Nur, SK pengangkatan dan NIP PPPK merupakan kado terindah bagi rekan-rekannya yang sudah dinyatakan lulus seleksi sejak 18 bulan lalu. Baca Juga: Honorer K2 Lulus PPPK Pensiun Sebelum Terima SK dan NIP, Apa Solusinya? Bukan waktu singkat bagi honoror K2 yang lulus PPPK untuk bersabar mendapatkan hak-haknya. Di sisi lain, para pentolan honorer K2 yang lulus PPPK tetap akan memperjuangkan nasib rekan-rekannya yang lain yang belum berstatus ASN. Asumsinya, bila PPPK tahap I selesai, honorer K2 yang belum terakomodir bisa ikut tes tahap II. Baca Juga: Si Cewek Ajak Rinaldi Begituan, DAF Datang Mengaku Suami, Berujung Pembunuhan dan Mutilasi Sikap kebersamaan ini yang dijaga Nurbaitih, agar honorer K2 yang lulus PPPK dan yang belum, tetap kompak. Jangan ada lagi yang menilai honoror yang ikut seleksi PPPK sebagai pengkhianat.
“Secara pribadi, saya mengapresiasi Ketum PHK2I Titi Purwaningsih dan Ketua PGHRI Jawa Barat Hanif Darmawan yang tetap komitmen berjuang walaupun nanti NIP dan SK PPPK sudah di tangan,” kata Nur, sapaan akrab Nurbaitih kepada JPNN.com, Sabtu (19/9).
Source