FAJAR.COO.ID,JAKARTA– Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, dirinya untuk beberapa ke minggu ke depan akan berkantor di Natuna, Kepulauan Riau. Mantan Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) itu juga berjanji akan terus berada di lokasi itu sampai Warga Negara Indonesia (WNI) yang pulang dari Wuhan selesai menjalani masa karantina.
“Ada di sana sampai mereka kembali,” ujar Terawan usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat terkait Virus Korona dengan Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, (3/2).
Menurutnya, keputusan berkantor di Natuna untuk mengantisipasi kasus Virus Korona itu diambil sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai Menteri Kesehatan.
“Itu pertimbangannya tanggung jawab sebagai Menteri Kesehatan,” katanya.
Ia mengatakan, dirinya sudah mendampingi para WNI dari Wuhan sejak persiapan tempat hingga kedatangan mereka.
“Mulai dari penyiapan hingga kedatangan saya ada di sana,” katanya.
Terkait kedatangannya ke Jakarta hari ini, katanya, adalah untuk memenuhi permintaan memberikan penjelasan mengenai situasi dan penanganan Virus Korona kepada Komisi IX DPR dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Saya kembali ke sini sebagai tanggung jawab saya untuk memberikan penjelasan pada RDP secara tuntas di DPR,” katanya.
Pada Selasa (4/2), Menkes mengaku akan kembali ke Natuna untuk berkantor di Natuna kembali guna dapat memantau perkembangan para WNI itu selama masa karantina. Tujuannya untuk memantau langsung para WNI dari Wuhan sehingga mereka dapat melewati masa observasi dengan baik.
“Konsentrasi pemerintah yaitu pada WNI yang baru pulang dari Wuhan, supaya terobservasi dengan baik. Kalau konsentrasi terpecah-pecah tidak fokus. Nanti seterusnya enggak baik,” katanya.
Kemudian, selain menyampaikan alasannya berkantor di Natuna untuk memastikan kesehatan 238 WNI dari Wuhan, ia juga menekankan kepada masyarakat di Natuna bahwa Kemenkes juga akan melindungi kesehatan warga lokal yang ada di sana.
“Karena saya juga harus menjaga kesehatan warga setempat di Pulau Natuna. Itu tanggung jawab kemenkes. Nanti kita kordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat,” katanya. (antara/jpc)