Writy.
  • Home
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Nasional
  • Teknologi
  • Properti
No Result
View All Result
Mediaonline
  • Home
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Nasional
  • Teknologi
  • Properti
No Result
View All Result
Mediaonline
No Result
View All Result

Wagub Ijeck: Korupsi Berakar dari Biaya Politik yang Mahal

mediaonline by mediaonline
4 Juni 2023
in Daerah
Share on FacebookShare on TwitterShare WA

Wakil Gubernur Musa Rajekshah menilai maraknya kasus korupsi di Sumatera Utara disebabkan oleh tingginya biaya politik. Untuk itu negara harus memikirkan ulang bagaimana desain keuangan politik yang tepat untuk mencegah terjadinya korupsi.

 

Hal tersebut ia sampaikan dalam tayangan CNN Indonesia, Jumat (2/6) malam. Video berjudul ‘Sahaja Musa Rajekshah’ tersebut mengulas profil dan pemikirannya sambil mengikuti kegiatan sehari-hari politisi muda tersebut.

 

Dalam dialognya, pewawancara awalnya memaparkan data KPK tahun 2022 yang mencatat ada 17 kepala daerah di Sumatera Utara yang terjerat kasus korupsi. Ia pun bertanya pandangan sang Wakil Gubernur terkait ini.

 

“Setelah saya melihat, (akar) korupsi ini ada tiga hal. Pertama, dia tidak tahu, salah tanda tangan, itu juga kan bisa menjadi masalah. Keputusan yang salah, ada penganggaran, akhirnya menyeleweng, korupsi,” urai Ijeck, demikian ia akrab disapa.

 

“Kedua, nggak tahan godaan. Ini kenapa bisa terjadi karena biaya politik kita terlampau mahal. Memang di negara maju sekalipun ada biaya politik, tapi bukan money politic. Kita biaya politik dan mohon maaf ada juga yang terjadi seperti itu (money politic) di lapangan, yang tidak dibolehkan. Akhirnya biaya politiknya terlampau tinggi”, sambungnya.

 

Ijeck yang juga seorang pengusaha ini kemudian menguraikan fakta yang terjadi akibat mahalnya biaya politik tersebut. Tidak terhindarkan, pejabat terpilih kerapkali mencari cara bagaimana mengembalikan modal dana besar yang sudah ia keluarkan.

 

“Apakah semua orang memang niatnya pengabdian? Ada tapi menurut saya nggak semua. Apakah semua orang tak ingin pengembalian? Ada yang tak ingin pengembalian, tapi banyak juga yang ingin pengembalian karena uangnya udah terlampau besar. Terus dia lihat ada celah, ada kesempatan, akhirnya tergoda. Makanya saya bilang yg kedua ini dia tergoda suasana,” ujarnya menimpali.

 

Dia pun kemudian merinci penghasilan atau gaji sebagai Kepala Daerah. Dimana antara gaji dan operasional yang diterima, dengan beban tanggungjawab sebagai pemimpin masyarakat tidak seimbang. Hal ini juga yang mustinya dipikirkan ulang oleh negara.

 

“Yang saya maksud ini, honornya kepala daerah itu nggak sesuai. Macam saya aja 7-8 juta sekian per bulan, ada tunjangan biaya operasional tergantung dengan PAD, 0.15 % dari PAD. Gubernur sekitar 9 jutaan per bulan, Bupati lebih rendah lagi, dan itu ada Peraturan Pemerintahnya 0.15 % dari PAD. Dibagi dua (dengan wakil) terserah mau 50:50, 60:40. Kalau saya 60:40, saya 40, Gubernur 60.”

 

“Dari situ pun nggak cukup. Sementara itu selama menjabat ada lah masyarakat datang, minta bantu… Terus mohon maaf saya bilang waktu itu, saya ini pengusaha dan sampai hari ini masih ada usaha, yang bisa pendapatan lain, tapi apakah semua kepala daerah punya pendapatan lain? Dengan tuntutan sosial yg seperti itu, dengan biaya yang sudah besar dikeluarkan,” katanya.

 

Dalam wawancara tersebut IIjek sendiri pun tidak menampik sebagi Wakil Gubernur pernah tergoda untuk korupsi, namun ia masih dilindungi iman yang secara alamiah hadir naik turun.

 

“Pernah, pernah. Ya kita takut juga kan. Kita iman ini kan selamanya gini (naik), kadang iman lagi turun takutnya tergoda. Belum lagi ada tuntutan, pengeluarannya perlu. Makanya saya datang ke KPK waktu itu saya tanya apa barrier gatenya. Saya takut begini besarnya uang yg kita kelola, tangungjawabnya begini besarnya… Ya mau jadi kepala daerah ini konsekuensinya, memang pengabdian. Tapi ke depan negara harus pikirkan bagaimana kepala daerah itu supaya tidak korupsi,” tambah Ijeck.

 

Menurutnya, negara jangan sampai negara rugi sebab telah mengeluarkan biaya Pilkada yang besar, tapi menghasilkan pemimpin yang korup. Dampaknya rakyat menjadi apatis terhadap negara.

 

 

“Karena betapa ruginya negara membuat Pilkada itu ratusan milyar bahkan ada yang triliun, tergantung besar daerahnya. Ternyata belum sampai habis masanya, tertangkap korupsi. Lama-lama rakyat kita pasti akan apatis memilih. Ah siapapun yg kepilih begini-begini juga kok, ah gitu juga kok. Jadi bagaimana semuanya ini supaya tidak terjadi,” pungkasnya.

Tags: IjeckIndonesiaMusa RajekshahSumatera UtaraSumutWagub SumutWakil Gubernur Sumatera Utara

Related Posts

Penuh Haru Salam Perpisahan Ijeck dengan Pegawai Pemprov Sumut
Daerah

Penuh Haru Salam Perpisahan Ijeck dengan Pegawai Pemprov Sumut

4 September 2023
Resmikan Revitalisasi TMII, Presiden Yakini TMII Jadi Ikon Besar Pariwisata Jakarta
Daerah

Resmikan Revitalisasi TMII, Presiden Yakini TMII Jadi Ikon Besar Pariwisata Jakarta

2 September 2023
Isu Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu,  Wapres KH Ma’ruf Amin Ungkap Komitmen Pemerintah Melalui Jalur Non-Yudisial
Daerah

Isu Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu, Wapres KH Ma’ruf Amin Ungkap Komitmen Pemerintah Melalui Jalur Non-Yudisial

3 September 2023
Menyongsong Pilkada Batam 2024, Aktivis Ini Minta Wagub Marlin Agustina Rudi Maju Lanjutkan Program HMR
Daerah

Menyongsong Pilkada Batam 2024, Aktivis Ini Minta Wagub Marlin Agustina Rudi Maju Lanjutkan Program HMR

3 Juli 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERKINI

Presiden Jokowi: Jaga Persatuan dari Unit Terkecil Pemerintahan

Presiden Jokowi: Jaga Persatuan dari Unit Terkecil Pemerintahan

26 September 2023

Buka Jambore Nasional Dai Desa Madani, Presiden Apresiasi Program Dai Masuk Desa

26 September 2023

Pemerintah Tetapkan Alternatif Penyelesaian Hukum bagi Pelanggar Pemanfaatan Lahan Sawit

26 September 2023

Presiden Jokowi Luncurkan Bursa Karbon Indonesia

26 September 2023

Wakil Presiden Ma’ruf Amin Hadiri Peringatan Hari Nasional Kerajaan Arab Saudi ke-93

26 September 2023

Presiden Tekankan Pentingnya Regulasi Transformasi Digital yang Lebih Holistis

25 September 2023

Buka Kongres XXV PWI, Presiden Ajak Insan Pers Pegang Teguh Kode Etik Jurnalistik

25 September 2023

Revisi Permendag 50/2020, Pemerintah Atur Medsos Hanya Fasilitasi Promosi, Bukan Transaksi

25 September 2023

Soal Rempang, Presiden Jokowi: Selesaikan dengan Baik, Kedepankan Kepentingan Masyarakat

25 September 2023

Presiden Jokowi Terima Pengurus Pusat Parmusi di Istana Merdeka

25 September 2023

Persemaian Mentawir Hampir Selesai, Presiden: Ini untuk Hijaukan IKN

25 September 2023

Ibu Iriana dan OASE KIM Hadiri Sosialisasi Moderat Sejak Dini

23 September 2023

Presiden Jokowi Tinjau Progres Penanganan IJD di Kabupaten Penajam Paser Utara

23 September 2023

Pemerintah akan Segera Atur E-Commerce Berbasis Media Sosial

23 September 2023

Presiden: IKN Tidak Hanya Dibangun Pemerintah, tapi Juga Dunia Usaha

23 September 2023

Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Hari Ketiga di IKN

23 September 2023

Wakil Presiden Ma’ruf Amin Hadiri Wisuda Program Sarjana dan Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

21 September 2023

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Tekankan Peran Strategis BAZNAS

20 September 2023

Hadiri Rakornas BAZNAS, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Dorong Strategi Transformasi Tata Kelola Dana Sosial Syariah

20 September 2023

Dukung Pemanfaatan Potensi EBT di Indonesia, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Ingatkan Harus Tetap Perhatikan Kelestarian Alam

20 September 2023
Mediaonline.co.id

  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

© mediaonline.co.id | Media Online Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Nasional
  • Teknologi
  • Properti

© mediaonline.co.id | Media Online Indonesia