Pilgub Bengkulu semakin ramai diperbincangkan. Meski helatan lima tahunan tersebut masih sekitar sembilan bulan lagi, namun kemeriahan pesta sudah mulai terasa.
Andre Fachri, salah satu mahasiswa Bengkulu yang tergabung dalam Perkumpulan Pelajar Bengkulu menuturkan demokrasi lima tahunan di daerahnya telah menjadi diskursus banyak kalangan, termasuk kaum pelajar.
“Pilgub 2020 mendatang seolah menjadi obrolan yang tiada habisnya. Di warung kopi, di tempat nongkrong tema hampir sama, siapa layak pimpin Bengkulu,” ungkapnya di Kota Bengkulu, Kamis (26/12).
Lebih lanjut, Andre menjelaskan kebanyakan dari obrolan tersebut mengarah pada dua nama, yakni Rohidin Mersyah sang gubernur dan Helmi Hasan walikota Bengkulu.
“Selain problem Bengkulu, bursa calon juga rekam jejak calon. Tapi dalam obrolan di warung kopi, selalu mengerucut pada dua nama itu (Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan),” tambahnya.
Jika dihitung, lanjut Andre, kebanyakan pelajar di Bengkulu lebih sepakat Rohidin Mersyah pimpin kembali Bengkulu. Selain telah terbukti, Rohidin juga dikenal dekat dengan pelajar dan mahasiswa. Berbeda dengan Helmi Hasan, selain kurang dekat, ada faktor eksternal yaitu bukan putra Bengkulu.
“Kami sering jumpa sama pak Rohidin. Dalam audiensi maupun dalam aksi demonstrasi dijalanan. Beliau seringkali menerima kami di ruangannya ataupun di rumahnya. Makanya tak heran kelompok pelajar ingin pak Rohidin Mersyah lanjutkan pimpin Bengkulu,” pungkasnya.
