Mediaonline.co.id,JAKARTA– Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjelaskan bahwa bukan cuma kapal Tiongkok yang masuk seenaknya ke perairan Natuna. Vietnam disebut Edhy menjadi salah satu negara yang pernah melakukan illegal fishing di sana.
“Kalau kapal nelayan yang ada (illegal fishing. Red) sudah kita ambil. Buktinya Vietnam kita berhasil ambil tiga kapal. Sekarang sudah ada di Pontianak,” ungkapnya di Gedung BPK, Jakarta, Senin (6/1).
Sebelum memanas dengan Tiongkok, ia menyebutkan bahwa kawasan Natuna memang sering dilewati oleh banyak kapal. Mulai dari kapal dagang, kapal transportasi hingga kapal nelayan.
“(Natuna) memang daerah terpadat, tempat lalu lalang. Makanya kita jangan terpancing, terporovokasi, kita harus cool,” tuturnya.
Selain itu, berdasarkan Sistem Monitoring Skylight, di perairan Natuna terdapat 1.000 kapal yang memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia tersebut tiap harinya. Untuk menjaga perairan, pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan dan mengirimkan kapal untuk berjaga di Natuna.
“Dari 1.000 kapal itu ada yang dagang, ada yang cuma lewat. Kapalnya harus dilihat dulu. Yang jelas kedaulatan di atas segala-galanya. Pengawasan kita terus kirim tim. Kita sudah punya mekanisme dan aturannya,” tambah dia.
Untuk diketahui, Edhy juga sudah menyiagakan kembali Satgas 115 untuk menjaga perairan Natuna. Satgas 115 merupakan tim yang dibentuk oleh mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti yang terdiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), TNI AL, Polri, Kejaksaan Agung serta Badan Keamanan Laut (Bakamla) pun akan terus melakukan tugasnya. “Satgas 115 kan perangkat tugas Presiden (Joko Widodo) kepada kami, dan itu akan terus berjalan,” tegasnya. (JPC)