Mediaonline.co.id, JAKARTA—Kepala Badan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menyatakan ketersediaan dan harga pangan
aman dan terkendali. Hal tersebut diungkapkan Agung setelah mendengar langsung
laporan dari para Kepala Dinas Pangan seluruh Indonesia melalui video
teleconference di Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, para kadis pangan secara
bergiliran melaporkan kondisi ketersediaan dan harga pangan di daerah
masing-masing. Khususnya, 11 komoditas pangan strategis yaitu, beras, jagung,
daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, cabai
rawit, bawang merah, dan bawang putih.
Secara umum, komoditas pangan strategis harganya stabil,
aman dan terkendali. Kecuali gula pasir yang mengalami kenaikan hampir di semua
provinsi. Ini disebabkan terbatasnya pasokan di pasaran pasca merebaknya virus
corona.
Namun harga gula pasir ini dalam 1-2 Minggu ke depan diharapkan
akan stabil di angka Rp12.500 sesuai Harga Eceran Tertinggi. Keyakinan itu
muncul setelah ada tambahan gula sebanyak 400 ribu ton dalam waktu dekat. Gula
itu berasal dari pengalihan 250.000 ton gula rafinasi menjadi gula konsumsi
(GKP) dan impor 150.000 ton GKP.
Untuk bawang putih, masih ada sebagian provinsi yang
harganya masih tinggi. Agung Hendriadi menyatakan importasi bawang putih akan
segara tiba akhir maret atau awal April. Sedangkan bawang merah dan cabai rawit
merah di beberapa provinsi produksinya berlebih, namun di provinsi lain ada
yang kekurangan, seperti di Yogyakarta, Kalimantan Barat, dan NTT yang
kekurangan pasokan cabai.
Menanggapi hal tersebut, Agung Hendriadi mengatakan, daerah
yang mengalami kekurangan pasokan agar disuplai dari daerah yang produksinya
surplus. Misalnya Yogyakarta bisa dipasok dari Jateng atau Jatim, dan Kalbar
dipasok dari Kalsel. Kekurangan bawang merah di Sulut, bisa dipasok dari Sulsel
yang produksi bawang merah berlebih.
Agung meminta kepada para Kadis yang kesulitan dalam hal
ketersediaan pasokan, segera berkoordinasi dengan BKP, agar stabilitas pangan
tetap terjaga. “Daerah yang pasokan pangannya surplus, agar dapat membantu
daerah minus. Antar kadis harus saling berkomunikasi. Bila ada kekurangan
laporkan ke kami. Kita akan bantu dengan subsidi distribusi,” ujar Agung.
Sementara itu, untuk
memenuhi kebutuhan pasokan, diperkirakan sekitar 400 ribu ton gula akan menambah pasokan gula GKP minggu ini
hingga awal April. Begitu juga dengan bawang putih yang importasinya akan masuk
dengan volume yang cukup besar.
Untuk itu, Agung menekankan kepada para Kadis Pangan
provinsi agar memantau distribusinya dan berkoordinasi dengan instansi terkait
serta satgas pangan daerah. “Komunikasikan dengan Bulog, juga distributor
pangan, pantau secara ketat bersama satgas pangan agar pasokan terkendali dan
harganya kembali normal,” tegas Agung.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan
agar masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kekurangan stok pangan di
pasar. “Kami usahakan pasokan pangan
terus terjaga. Insya Allah dari hitungan kita cukup,” ujar Mentan SYL saat
melepas Gelar Pangan Murah di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu.
Untuk itu, pada Jumat hari ini, Agung Hendriadi bersama
supplier dan produsen pangan menandatangani Kesepakatan Bersama tentang
ketersediaan, stabilisasi pasokan, dan harga pangan. Dalam kesepakatan
tersebut, Kementan beserta suplier dan produsen pangan menyatakan komitmen
untuk menjaga stok pangan.
“Jadi kita semua sepakat bahwa menjamin pasokan dan harga
untuk 34 provinsi, di mana ada wilayah yang mengalami kekurangan kami akan
segera berkoordinasi,” pungkas Agung. (rls)


