Mediaonline.co.id, JAKARTA – Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I), Titi Purwaningsih membantah bila jumlah honorer K2 mencapai jutaan orang.
Jumlah honorer K2 hanya 439 ribu, tetapi kemudian berkurang menjadi 430 ribuan karena 8 ribuan sudah lulus CPNS dan sisanya alih profesi serta meninggal dunia.
“Saya tegaskan lagi jumlah honorer K2 bukan 1,2 juta tetapi plus minusnya 430 ribu,” kata Titi kepada JPNN.com (grup fajar.co.id) usai rapat dengar pendapat umum Komisi II DPR RI dengan ADKASI, PHK2I, dan forum non K2 di Jakarta, Rabu (15/1).
Dia menyebutkan, jumlah tersebut sudah masuk data base Badan Kepegawaian Negara (BKN), sehingga tidak bisa di mark up. Jumlah honorer membengkak karena pemerintah daerah terus merekrut pegawai baru.
Alhasil jumlahnya melonjak jutaan orang. “Pemerintah jangan melihat jutaan itu. Kan punya data base jadi selesaikan yang ada dalam data itu saja,” cetus Titi.
Secara terpisah Ketum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said mengatakan, 1,2 juta merupakan akumulasi honorer K2 dan non-K2, kesemuanya butuh penyelesaian.
Namun, menurut Lukman, honorer K2 akan mendapatkan skala prioritas. Sebab, revisi UU ASN untuk menyelesaikan masalah honorer K2.
“Ya tetap honorer K2 lah yang utama. Kalau soal jumlah jutaan memang faktanya gitu. Di daerah ada jutaan orang berstutus honorer,” tandasnya. (jpnn/fajar)