Mediaonline.co.id,JAKARTA– Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah menjadi sorotan publik. Sejumlah kasus membelit emiten bersandi GIAA tersebut, mulai dari penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton, hingga kabar eksploitasi pramugari oleh para petingginya.
Menanggapi dugaan eksploitasi karyawan perempuan di tubuh Garuda, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, hal tersebut menjadi ranah kepolisian.
“Gini lah, kalau amoral seperti itu kan pasti nanti prosesnya nanti bukan di saya, tapi itu mungkin hukum yang lain, yaitu mungkin di kepolisian. Kalau saya kan lebih korporasi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/12).
Meskipun demikian, kata Erick, mulai tahun depan pihaknya akan meningkatkan perlindungan terhadap pegawai perempuan di Garuda. “Kami akan memastikan (tidak terjadi) sexual harassement. Tidak boleh kaum perempuan itu mohon maaf dijadikan ya hal-hal yang tidak baik lah,” tutur mantan Presiden Inter Milan itu.
Erick mengakui, pegawai perusahaan BUMN sangat didominasi oleh kaum pria. Namun perlindungan hukum untuk kaum wanita juga harus ditegakkan.
“Apalagi kita sekarang banyak sekali menteri-menteri dari wanita. Sudah seyogyanya kaum wanita ini harus mendapatkan proteksi yang jelas. Apalagi dari pimpinan-pimpinan yang tidak baik lah,” katanya.
Erick menambahkan, pihaknya akan mempelajari mekanisme perlindungan bagi pegawai wanita dari negara maju seperti Amerika.
“Hukumnya belum ada, tapi kalau di Amerika itu nanti saya pelajarin, (pelakunya) bisa diberhentikan. Apalagi kalau ada pegawai wanita yang jelas-jelas sudah ada sexual harassement,” pungkasnya. (jpc)