“Di Jakarta ada 321 RPTRA dengan jumlah pengelola 1.926 orang. Sehingga, terselenggara atau tidaknya fungsi RPTRA sangat tergantung pada keterampilan dan kemampuan para pengelola,” ujar Tuty, Selasa (8/9).
Tuty merinci, materi yang diberikan pada pelatihan online ini diantaranya, Program PKK dan Pokja, Administrasi RPTRA, PKK Gross Mart, serta motivasi kinerja pengelola RPTRA.
RPTRA disebut sebagai laboratorium PKK karena merupakan pusat pembelajaran, pelatihan, pengembangan, dan rujukan dari berbagai kelompok kegiatan (Poktan) dalam mendukung implementasi 10 program pokok PKK yang pada hakikatnya merupakan kebutuhan dasar manusia termasuk anak-anak.
“Selama pandemi ini mereka hanya memonitor dan merawat RPTRA saja. Kami ingin mengingatkan kembali dan memotivasi para pengelola supaya inovatif sehingga setelah dibuka RPTRA bisa memberikan manfaat dan rasa nyaman bagi warga,” tandas Tuty.
var addthis_config = {“data_track_addressbar”:true};
TOP
var base_url = ‘http://www.beritajakarta.id/’;
var plugin_path = ‘js/’;