Mediaonline.co.id, JAKARTA– Per 31 Agustus 2020 Ikatan Dokter Indonesia telah mencatat sebanyak 100 dokter telah wafat semenjak Covid-19 merebak di Indonesia yang dimulai pada awal Maret 2020. Menurut sumber yang sama, persentase kematian dokter yang terjangkit Covid-19 terbanyak berada di Pulau Jawa, yakni sebesar 65%.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf menyesalkan angka kematian tenaga medis yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Menurutnya, bertambahnya angka kematian tenaga medis tersebut merupakan konsekuensi dari model penanganan Covid-19 oleh pemerintah yang lemah dalam memprioritaskan aspek kesehatan.
“Hilangnya nyawa 100 orang dokter merupakan jumlah yang amat signifikan apabila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan dokter yang kita miliki saat ini, yakni hanya sekitar 168 ribu dokter. Mereka adalah aset bangsa yang amat mahal. Meskipun kita tahu bahwa kematian ada di tangan Allah, akan tetapi proses bagaimana mereka gugur itu lah yang seharusnya bisa diantisipasi. Ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah supaya di waktu mendatang tidak ada lagi hari berkabung,” ungkap Bukhori melalui rilisnya.
Berdasarkan keterangan pers Ketua Gugus Tugas Covid-19 Nasional Doni Monardo pada 30 Agustus 2020, jumlah dokter paru di Indonesia hanya sekitar 1.976 orang. Sedangkan apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 267 juta jiwa, maka satu orang dokter paru harus melayani sekitar 130 ribu pasien. Sementara itu, berdasarkan rilis IDI pada 2019 jumlah dokter secara keseluruhan yang terdaftar di organisasi tersebut tercatat sebanyak 168 ribu orang.
Source