Mediaonline.co.id, MAKASSAR — Fenomena alam gerhana matahari cincin (GMC) kembali akan melewati beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Makassar, Kamis, 26 Desember.
GMC terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringan matahari. Saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin.
Gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggir. Data yang dilansir dari BMKG, GMC terakhir terjadi pada 26 Februari 2017 lalu. Sedangkan untuk enam tahun ke depan pun akan terjadi pada 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika Senior PGR BMKG Wilayah IV Makassar, Ar Rahman mengatakan GMC akan melewati sejumlah wilayah di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Srilanka, Samudra India, Singapura, Malaysia, dan Samudra Pasifik.
“GMC bisa dilihat hampir di semua wilayah di Indonesia. Kalau di Sulsel sendiri, titik terbaik di Makassar, asal tidak tertutupi awan, pasalnya sudah masuk awal musim hujan,” kata Ar Rahman, Senin, 23 Desember.
Rahman juga menjelaskan GMC diprediksi paling awal terjadi di Aceh mulai pukul 11.03 Wita. Sementara wilayah paling terakhir adalah Papua pada pukul 14.37 Wit.
Untuk melihat gerhana sangat tidak disarankan dengan mata telanjang. Pasalnya akan merusak retina mata, kondisi ini dikenal dengan solar retinopathy.
Pupil mata tak bisa bereaksi dengan tepat dalam kondisi level kontras yang tinggi. Ini terjadi saat gerhana matahari berlangsung. Langit sekitar berubah gelap.
Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur lebar bukaan iris itu, bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan di lingkungan sekitar.
“Kerusakan tidak terasa, sehingga kerap membuat orang tak sadar matanya mulai rusak. Untuk menikmati gerhana matahari gunakan alat bantu, seperti teleskop atau kacamata khusus,” ungkapnya. (edo/fajar)