Jakarta, Mediaonline.co.id – Masih di bulan Syawal, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri acara Halalbihalal Idulfitri 1445 H Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl. Jendral Sudirman No. 86, Jakarta Pusat, pada Selasa (07/05/2024). Bertindak sekaligus sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Wapres mengingatkan pentingnya menjaga hubungan (muamalah) bagi keberlangsungan suatu negeri.
“Allah tidak akan menghancurkan suatu negeri semata-mata karena kemusyrikan. Apabila mereka dalam satu sama lain bermuamalahnya baik, hubungannya baik, Allah tidak akan menghancurkan negeri itu,” ujar Wapres mengutip ulama Syekh Nawawi Al-Bantani.
Bahkan, Wapres menambahkan, ada dalil yang menjelaskan bahwa Tuhan akan menurunkan siksaan atas pelanggaran hak manusia langsung di dunia, tidak ditunda hingga masa di akhirat nanti. Oleh karena itu, ia menekankan agar sesama manusia harus menjaga perilaku, agar tidak melanggar hak manusia yang lain.
“Azab itu akan turun kalau dalam bermuamalahnya jelek sekali, dan melakukan hal-hal yang menyakiti manusia dan menzalimi makhluk-Nya,” imbuh Wapres.
Dalam acara yang bertemakan “Menguatkan Solidaritas Umat Demi Kemajuan Bangsa” tersebut, selain mengimbau untuk saling meminta maaf, Wapres juga menekankan akan pentingnya memberikan maaf kepada orang lain.
“Solidaritas tidak akan bisa terbangun kalau hubungannya, atau silaturahimnya tidak terbangun. Silaturahim tidak bisa terbangun kalau ada ganjalan antara yang satu dengan yang lain, ada hambatan psikologis karena merasa punya kesalahan,” ungkapnya.
Untuk itu, Wapres mengajak semua peserta yang hadir agar bersedia memaafkan siapa pun yang berbuat salah, terlebih ketika diminta kerelaan atau ampunan.
“Ada kutipan, ‘Orang yang diminta kerelaannya, tetapi tidak mau memaafkan, itu sama dengan syaitan. Karena syetan itu tidak mau memaafkan’,” ujar Wapres mengingatkan.
Apabila sesama manusia sudah bersedia meminta maaf dan memaafkan, Wapres meyakini, kerukunan akan terwujud.
“Keutuhan bangsa merupakan prasyarat bagi kemajuan, menuju Indonesia maju, Indonesia Emas terutama di tahun 2045,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum MUI K.H. Anwar Iskandar. Ia berharap, perselisihan akibat berbeda pilihan pada pemilu lalu, tidak perlu terjadi lagi.
“Semangat Halalbihalal yang disampaikan pada hari ini, selain kita menguatkan pentingnya saling memaafkan di antara kita, yaitu pentingnya menahan diri, dan juga tidak marah-marah lagi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, dilakukan Penandatanganan 3 Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Adapun 3 MoU tersebut adalah MoU tentang ‘Kerja Sama dan Koordinasi dalam rangka Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah’ antara MUI dan Bank Indonesia; MoU tentang ‘Peningkatan Kerja Sama dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi MUI dan OJK’ antara MUI dan Otoritas Jasa Keuangan; serta MoU tentang ‘Sinergitas Pemberdayaan Perempuan’ antara MUI dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Selain itu, dilakukan pula penyerahan bantuan kemanusiaan MUI untuk Palestina melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Selain Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ghofur Maimoen dan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir yang datang memberikan tausiah, turut hadir sebagai tamu undangan dalam acara ini, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, serta Ketua Baznas Noor Achmad.
Sementara, Wapres didampingi oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S, serta Staf Khusus Wapres Lukmanul Hakim dan Masduki Baidlowi. (DMA/SK-BPMI, Setwapres)