Mediaonline.co.id, NATUNA — Sebanyak 243 WNI – termasuk lima tim aju (pendahulu) yang dipulangkan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok– tiba dengan selamat di Natuna, Kepulauan Riau.
Di sana, mereka akan melalui masa observasi selama 14 hari. Masa observasi juga harus dijalani 42 anggota tim penjemput WNI dari Wuhan.
Dengan demikian, total yang akan menjalani observasi adalah 285 orang. ”Sampai saat ini alhamdulillah mereka dalam kondisi sehat,” tutur Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Minggu (2/2).
Selama masa observasi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bersama tim akan membuka kantor di Natuna. Perkembangan dari sisi kesehatan akan di-update dari waktu ke waktu oleh juru bicara yang ditunjuk Menkes.
Plt Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menambahkan, penutupan akses bagi warga Tiongkok akan dievaluasi dari waktu ke waktu. Dengan demikian, pihaknya dapat mengambil sikap setelah memperhatikan kondisi lapangan dan menerima saran dari WHO. ”Ini perkembangannya sangat cepat. Tentu akan dievaluasi terus-menerus,” tuturnya.
Mantan Dubes RI untuk Kanada itu menyatakan, pemerintah akan terus memantau semua WNI yang masih berada di Tiongkok. Hotline pengaduan juga disiapkan. Dia meyakini, saat ini separuh WNI sudah kembali ke tanah air.
Namun, WNI yang masih berada di Tiongkok diimbau segera melapor ke hotline KBRI dan KJRI. Tujuannya, memastikan posisi mereka saat ini. Disinggung soal opsi evakuasi selanjutnya, Faizasyah tidak banyak berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap proses pemulangan sebelumnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membenarkan adanya penundaan penerbangan dari dan ke Tiongkok mulai Rabu (5/2). Penundaan itu tidak termasuk Hongkong dan Makau. ”Penundaan sementara ini untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular. Sebab, salah satu potensi penyebaran virus adalah akses transportasi udara,” katanya kemarin.
Kebijakan tersebut harus dipatuhi maskapai Indonesia. Seluruh maskapai yang melakukan penerbangan dari Tiongkok menuju Indonesia juga tak boleh mendarat di bandara tanah air. Termasuk mereka yang hanya transit di Tiongkok. Saat ini tercatat lima maskapai nasional mengoperasikan penerbangan ke RRT.
Yakni, Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, dan Sriwijaya Air. Budi meminta maskapai nasional maupun asing melakukan penyesuaian dengan tetap mengutamakan kepentingan konsumen. ”Agar kerugian penumpang dapat diminimalkan,” paparnya.
Pada bagian lain, pesawat penjemput WNI di Wuhan akan mendapat treatment khusus. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menjelaskan, pesawat diparkir di area yang berjauhan dengan pesawat yang lain. Sebelum dibersihkan, pesawat harus dalam keadaan kosong. Petugas yang membersihkan harus memakai alat pelindung diri. ”Bagian pesawat utama yang akan dilakukan disinfeksi adalah kabin dan kargo atau bagasi,” ucapnya.
Bila semua prosedur dilaksanakan dengan baik, pesawat akan terbebas dari virus korona. ”Setelah pesawat dinyatakan bebas dari virus korona oleh kantor kesehatan pelabuhan, barulah pesawat ditarik ke hanggar untuk dilakukan perawatan lebih lanjut,” kata Novie.
Bebas Visa dan Penerbangan Distop
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah akhirnya mengambil langkah konkret menghadapi wabah 2019-nCoV. Kebijakan bebas visa kunjungan untuk warga Tiongkok dihentikan. Begitu pula dengan penerbangan dari dan menuju Tiongkok.
Hal itu diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin (2/2). Ada beberapa poin yang disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Dia menjelaskan, penghentian penerbangan langsung dari dan menuju daratan Tiongkok berlaku mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.
Kebijakan tersebut diikuti dengan larangan masuk bagi turis Tiongkok ke Indonesia walau sekadar transit. Itu berlaku untuk semua pendatang yang tiba dari daratan Tiongkok dan sudah berada di sana selama 14 hari.
Pemerintah juga menghentikan fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga Tiongkok. ”Pemerintah juga meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland RTT,” tegas Menlu Retno Marsudi. Kebijakan itu bersifat sementara hingga situasi di Tiongkok kondusif. (jpc/fajar)