Mediaonline.co.id, JAKARTA – Pengamat militer Prof Salim Said mengatakan, komunisme sebenarnya sudah bangkrut. Ini dilhat dari beberapa negara penganut paham komunis seperti Uni Soviet (Rusia), Tiongkok, Cekoslovakia, saat ini tidak ada lagi bekasnya.
“Di Ceko itu menarik. Partai komunis enggak dibubarkan, ketuanya sudah tua. Saya tanya masih ada anggota anda? Dia bilang orang tua, enggak ada anak muda lagi,” kata Prof Salim dalam kanal Hersubeno Arief di YouTube.
Sama halnya dengan Tiongkok. Partai komunis di Tiongkok tidak dibubarkan karena belajar dari pengalaman Uni Soviet.
Uni Soviet, kata Salim, saat melakukan reformasi, dia membubarkan partai Komunis. Sedangkan di Tiongkok, partai dipakai untuk mengendalikan masyarakat tetapi sudah tidak ada itu ideologi komunis.
“Masih ingat ucapan Deng Xiaoping, tidak penting kucing itu hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus, itu lah filsafat yang dijalankan Tiongkok,” terang mantan Dubes Ceko ini.
Sekarang, kata Salim, kenapa di Indonesia ramai soal PKI. Itu lantaran tidak bisa dilepaskan dari perjalanan sejarah Indonesia.
Sejarah Indonesia ini menunjukkan bahwa PKI itu sebenarnya tidak pernah berkuasa tetapi ikut berkuasa karena ada doktrin nasakom.
“Jadi PKI itu pandai betul menyusup,” cetusnya.
Salim mengatakan, kehadiran PKI itu menjadi penting di masa pemerintahan Soekarno. Ketika PKI sudah dikejar-kejar setelah Gestapu, Bung Karno masih melindungi PKI. Bukan karena Bung Karno komunis tetapi dia punya doktrin persatuan yang namanya nasakom.
Source


